Hasyeum

Bahasa gaul atau prokem sejatinya telah ada di Indonesia sejak puluhan tahun lalu. Merebaknya tren penggunaan bahasa ini telah ada sejak puluhan tahun lalu. Kurun waktu dan unsur kelokalan bisa menjadi pembeda dan memicu munculnya kosakata baru. Melalui media film, bahasa slang kemudian bisa menasional penggunaannya. Sejarah mencatat, film “Si Doel Anak Betawi” yang diperankan oleh Benyamin S menjadi salah contoh film yang menyisipkan beberapa bahasa prokem dalam dialognya. Pun “Catatan Si Boy” yang muncul di dekade tahun 1980-an.

Jaman berubah, kosakata pun berubah. Setiap generasi seperti ingin menciptakan bahasa slang-nya sendiri. Salingsilang.com beberapa waktu yang lalu telah mengulas tren situsKamusSlang.com. Kali ini, muncul lagi tren penggunaan kata-kata semisal “ciyus” dan “miapah” di linimasa sejak beberapa hari lalu yang meninggalkan kebingungan tersendiri bagi beberapa pengicau. Tidak heran jika kemudian timbul banyak pertanyaan mengenai apa arti dari dua kata tersebut yang selintas lebih terdengar seperti bayi yang baru belajar berbicara ketimbang imut-imut.

Selain dua kata tersebut yang berarti “serius” dan “demi apa”, masih ada banyak kosakata yang sejenis. Ada yang tidak suka, tapi tidak sedikit juga yang akhirnya keranjingan menggunakan bahasa tersebut. Untuk mengerti arti dari berbagai kata-kata tersebut, Anda dapat mengakses situs miapah.com, yang daftar katanya masih “berantakan”. Dalam situs ini, disebutkan bahwa bahasa gaul tersebut dinamakan bahasa cleng (slang). Anda bisa ikut menyumbang perbendaharaan kata cleng beserta artinya dengan memanfaatkan kolom di sebelah kiri situs tersebut.

Semoga setelah mengakses situs ini Anda tidak lagi binun (baca: bingung) dengan arti kata-katacleng tersebut yang hadir di linimasa. Buktikan sendiri, ca aya oong cih (masa saya bohong sih).

Sumber gambar: apurie.blogspot.com